Jahe...............hal yang sering kita temui, bahkan sering kita membudidayakannya. mungkin selama ini kita hanya mengetahui jahe itu hanya sebagai rempah untuk penyedap makananan atau minuman,.....nah pada kesempatan ini Lentera Kehidupan akan membahas tentang aqsal usul manfaat dan khasiat dari jahe itu....... yuk kita lihat tulisan di bawah ini...
ASAL USUL
Jahe (Zingiber officinale Rosc.)
adalah tanaman herba tahunan yang tergolong famili Zingiberaceae,
dengan daun berpasang-pasangan dua-dua berbentuk pedang dan
rimpang seperti tanduk, beraroma. Tanaman ini diduga berasal dari
India.
MANFAAT
Jahe memiliki banyak manfaat. Bagian yang paling banyak bermanfaat
adalah rimpangnya, sedangkan daun, batang, dan akarnya belum
dimanfaatkan secara baik. Kegunaan rimpang jahe antara lain untuk
minyak atsiri, oleoresin, bubuk jahe, asinan, sirup, manisan jahe, jahe
kristal dan anggur jahe. Asinan jahe merupakan bahan ekspor
yang potensial, dibuat dari jahe putih besar yang dipanen muda,
dengan kadar serat rendah. Permen jahe, manisan, sirup, instan, serbat
dan sekoteng berasal dari jahe putih kecil yang dipanen tua.
KHASIAT
Jahe banyak digunakan untuk bahan baku obat tradisional (jamu)
yang dapat menjaga kebugaran badan. Ramuan jahe merah dapat digunakan
untuk obat sinusitis, bronchitis, kolera, rematik, asam urat, batu
ginjal, demam, dan masuk angin.
Saat ini jahe juga mulai digunakan untuk obat fitofarmakologi
karena kandungan gingerol-nya. Bahan aktif ini diisolasi dari ekstrak
jahe yang bermanfaat untuk mengatasi rasa nyeri pada tulang, otot, dan
sendi. Secara umum rimpang jahe mengandung beberapa zat aktif yang
berkhasiat .
Tabel 1. Zat aktif dan efek farmakologis-nya dalam rimpang jahe
No.
|
Zat Aktif |
Efek Farmakologis
|
1 | Limonene | Obat flu |
2 | 1,8 cineole | Mencegah ejakulasi dini Merangsang ereksi |
3 | 10 dehydroginger dione | Merangsang keluarnya ASI |
4 | Alpha linolenic acid | Anti pendarahan di luar haid
Merangsang kekebalan tubuh Merangsang produksi getah bening |
LINGKUNGAN TUMBUH
Jahe tumbuh baik pada iklim tipe A, B dan C (Schmidt & Ferguson),
dengan ketinggian tempat 300 – 900 m dari permukaan laut. Suhu yang
diinginkan adalah 25 – 30ยบ C. Curah hujan per tahun yang baik berkisar
2 500 – 4 000 mm, dengan jumlah bulan basah (> 100 mm/bl) 7 – 9
bulan per tahun. Intensitas cahaya matahari adalah 70 – 100% atau
agak ternaungi sampai terbuka.
Tanah yang baik adalah tanah yang gembur dan subur, bertekstur
lempung sampai lempung liat berpasir dengan pH tanah 6,8 – 7,4. Lahan
dengan pH rendah dapat diberikan kapur pertanian 1 – 3 ton/ha atau
dolomit 0,5 – 2 ton/ha untuk meningkatkan pH tanah. Pada lahan
dengan kemiringan > 3% dianjurkan untuk dibuat teras.
Teras bangku sangat dianjurkan bila kemiringan lereng sangat
curam.
BUDIDAYA
Bahan tanam (banam), atau disebut juga bibit, yang digunakan harus
jelas asal usulnya, sehat dan tidak tercampur dengan varietas lain.
Banam yang sehat harus berasal dari pertanaman yang sehat, tidak
terserang penyakit. Banam berupa rimpang yang digunakan harus cukup
tua, minimal berumur 10 bulan. Ciri-ciri rimpang tua
antara lain kandungan serat tinggi dan kasar, kulit licin dan
keras, tidak mudah mengelupas, warna kulit mengkilat dan menampakkan
tanda bernas.
Rimpang yang terpilih untuk dijadikan bibit sebaiknya
mempunyai 2 – 3 bakal mata tunas yang baik, bobot sekitar 25 – 60 g
untuk jahe putih besar, 20 – 40 g untuk jahe putih kecil dan jahe
merah. Kebutuhan bibit per ha untuk jahe merah dan jahe emprit 1 – 1,5
ton, sedangkan jahe putih besar yang dipanen tua membutuhkan bibit 2 – 3 ton/ha dan 5 ton/ha untuk jahe putih besar yang dipanen muda. Bagian
rimpang yang terbaik dijadikan bibit adalah rimpang pada ruas kedua dan
ketiga.
Sebelum ditanam, bibit ditunaskan terlebih dahulu dengan cara
menyemaikannya yaitu, menghamparkan rimpang di atas
jerami/alang-alang tipis, di tempat yang teduh atau di dalam gudang
penyimpanan dan tidak ditumpuk. Untuk itu, biasa digunakan wadah atau
rak-rak terbuat dari bambu atau kayu sebagai alas. Selama
penyemaian dilakukan penyiraman setiap hari sesuai kebutuhan, untuk
menjaga kelembaban rimpang. Banam dengan tinggi tunas antara 1 – 2
cm siap ditanam di lapangan.
Lahan, sebelum tanam, harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan
tanah dilakukan dengan cara mencangkul tanah sedalam 30 cm atau
bisa juga dengan mentraktornya. Kemudian, lahan dibersihkan dari
ranting-ranting dan sisa-sisa tanaman yang sukar lapuk. Setelah tanah
diolah dan digemburkan dibuat bedengan dengan lebar 1 – 1,2 m
dengan panjang 10 – 25 m. Pada bedengan atau guludan kemudian dibuat
lubang tanam.
Bibit jahe ditanam sedalam 5 – 7 cm dengan tunas menghadap ke atas.
Jarak tanam yang digunakan untuk penanaman jahe putih besar yang
dipanen tua adalah 80 cm x 40 cm atau 60 cm x 40 cm, jahe putih kecil
dan jahe merah 60 cm x 40 cm.
Pupuk kandang yang sudah matang diberikan sebanyak 20 ton/ha,
dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Pupuk buatan SP-36 200 – 300
kg/ha dan KCl 100 – 200 kg/ha, diberikan pada saat tanam. Pupuk
urea sebanyak 300 – 400 kg/ha, diberikan 3 kali pada umur 1, 2 dan 3
bulan setelah tanam, masing-masing 1/3 dosis setiap pemberian. Pada
umur 4 bulan setelah tanam dapat pula diberikan pupuk kandang ke dua
sebanyak 20 ton/ha.
Penyiangan gulma dilakukan secara intensif sejak gulma terlihat
banyak tumbuh. Penyiangan setelah umur 4 bulan perlu dilakukan secara
hati-hati agar tidak merusak perakaran yang dapat menyebabkan
masuknya benih penyakit. Untuk mengurangi intensitas penyiangan
bisa digunakan mulsa dari jerami atau sekam atau bahan lainnya.
Menyulam tanaman yang tidak tumbuh dilakukan pada umur 1 – 1,5
bulan setelah tanam. Penyulaman dilakukan dengan memakai bibit
cadangan yang sudah diseleksi dan disemaikan.
Pembumbunan mulai dilakukan pada saat tanaman telah
membentuk rumpun dengan 4 – 5 anakan, agar rimpang selalu
tertutup tanah. Selain itu, dengan dilakukan pembumbunan,
drainase akan selalu terpelihara.
Pengendalian hama penyakit dilakukan sesuai dengan keperluan.
Penyakit utama pada jahe adalah busuk rimpang yang disebabkan
oleh serangan bakteri layu (Ralstonia solanacearum).
Sampai saat ini belum ada metode pengendalian yang memadai,
kecuali dengan menerapkan tindakan-tindakan untuk mencegah
masuknya benih penyakit, seperti penggunaan lahan
sehat, penggunaan bibit sehat, perlakuan bibit sehat (antibiotik),
menghindari perlukaan (penggunaan abu sekam), pergiliran tanaman,
pembersihan sisa tanaman dan gulma, pembuatan saluran irigasi
supaya tidak ada air menggenang dan aliran air tidak melalui
petak sehat (sanitasi), inspeksi kebun secara rutin.
Tanaman yang
terserang layu bakteri segera dicabut dan dibakar untuk menghindari
meluasnya serangan OPT. Hama yang cukup signifikan adalah lalat
rimpang Mimergralla coeruleifrons (Diptera, Micropezidae) dan Eumerus figurans (Diptera, Syrpidae), kutu perisai (Aspidiella hartii)
yang menyerang rimpang mulai dari pertanaman dan
menyebabkan penampilan rimpang kurang baik serta bercak daun yangdisebabkan oleh cendawan (Phyllosticta sp.).
PANEN
Panen untuk konsumsi dimulai pada umur 6 sampai 10 bulan. Tetapi,
rimpang untuk bibit dipanen pada umur 10 – 12 bulan. Cara panen
dilakukan dengan membongkar seluruh rimpangnya dengan menggunakan garpu
dan cangkul, kemudian tanah yang menempel dibersihkan. Dengan
menggunakan varietas unggul jahe putih besar (Cimanggu-1)
dihasilkan rata-rata 27 ton rimpang segar per ha. Calon varietas unggul
jahe putih kecil (JPK 3; JPK 6) dengan cara budidaya yang
direkomendasikan, dihasilkan rata-rata 16 ton/ha rimpang
segar dengan kadar minyak atsiri 1,7 – 3,8%, kadar oleoresin 2,39 –
8,87%. Jahe merah bisa menghasilkan 22 ton/ha dengan kadar minyak
atsiri 3,2 – 3,6%, kadar oleoresin 5,86 – 6,36%.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dan sobat Lentera diamana saja berada, artikel ini tidak hanya membahas dari manfaat dan khasiat Jahe ....tapi kami juga menuliskan tentang pembudidayaannya...................
Terima kasih atas kunjungan nya, Untuk Melihat Artikel lainnya,
Silahkan Lihat Daftar Isi
Silahkan Lihat Daftar Isi
Lanterna Life
Manfaat dan Khasiat Jahe.
Author by : Edi Murfin. Rabu, 17 Juni 2015
Description : Jahe...............hal yang sering kita temui, bahkan sering kita membudidayakannya. mungkin selama ini kita hanya mengetahui jahe itu han...
Mari Bantu Membagikan Manfaat dan Khasiat Jahe ini. Melalui Sosial Media Dibawah, Insya Allah akan membawa Baraqah bagi kita semua. Aamiin YRA
Author by : Edi Murfin. Rabu, 17 Juni 2015
Description : Jahe...............hal yang sering kita temui, bahkan sering kita membudidayakannya. mungkin selama ini kita hanya mengetahui jahe itu han...
Mari Bantu Membagikan Manfaat dan Khasiat Jahe ini. Melalui Sosial Media Dibawah, Insya Allah akan membawa Baraqah bagi kita semua. Aamiin YRA
Posting Komentar